GAME LEVEL 1 DAY 9 , KOMUNIKASI PRODUKTIF , WIDYASTUTI BUNSAY#4 SUMATRA1




Bismillahirrahmanirrahiim…

JUMAT BERKAH….

Hari ini mau cerita apa ya tentang Kayyisa ya, hihihi hari ini Kayyisa lagi belajar angkat galon, duh dek, mau latihan jadi atlet apa ini, biasanya hobi panjat teralis meja kursi kasur, sekarang mau belajar angkat galon ya dek? Hoiya, seharusnya bunda dan ayah membiasakan diri memanggil Kayyisa dengan sebutan Kakak Kay ya, katanya pengen punya adek? Hihi…  
Ini galon kosong lupa masih ditaruh di ruang depan, tadinya ayah mau beli air galon, tapi ternyata kunci motornya ketlisut, tidak jadi beli air galon dan galon masih terletak di ruang tamu. Kayyisa mengangkat dan menaruh nya dengan keras (baca: dibanting) berulang kali, bunda mencoba menghentikan dengan jurus kalimat produktif. “Kayyisa, no no no”,“jatuh pecah nanti galonnya” lanjut bunda.
“Dak dak dak” jawab kayyisa sambil tertawa puas.
“Dek, suaranya berisik banget sayang, kasian nanti kakak kakak nya gabisa bobok, bunda taruh ya”,
Kayyisa pun semakin asyik mengangkat dan menjatuhkan galon dengan suara gubrakan galon yang menurutnya seru sekali. Bunda pun harus tetap suwabar dengan kelucuan Kayyisa, akhirnya bunda mengalihkan nya dengan mainan yang lain, walaupun bunda sedikit memaksa meminta galon tersebut.



Oiya tentang kunci motor yang ketlisut, sudah bunda cari dari pagi tidak ketemu. Saat bunda bersih bersih pun tidak ketemu, kata ayah semalem sempat dibuat mainan Kayyisa.  
“Dek, kunci motor ditaruh dimana hayo?, kayyisa sembunyiin ya?”, Tanya ayah kepada Kayyisa pagi pagi.
“Ayah, jangan langsung diintimasi gitu lah yah, jadi berasa tertuduh lah nantinya”, pinta bunda kepada Ayah. “Kasian kalo ternyata bukan kayyisa yang mainin, ayah kan juga selalu lupa naruh kunci apa aja”
“Semalem ayah lihat, adek yang mainin kunci, pas kita makan kemaren itu, habis itu ayah nggak lihat kunci lagi”.

Memang terkadang kayyisa suka mainin barang, lalu di umpetin/ditaruh di pojokan belakang tempat tidur yang mepet ke jendela, dan posisinya memang sempit, susah untuk diambil, dulu sempat handphone bunda diumpetin kesana lama nyarinya baru ketemu dan harus narik tempat tidur yang segedhe gaban. Tapi rasanya tidak adil kalau tiba tiba langsung mengintimidasi dan inginnya tidak menjadi kebiasaan langsung menuduh ataupun langsung merasa tertuduh, lebih baik kita gunakan kalimat produktif positif walaupun bunda tahu ini ayah nanya dengan sabar dan iseng khas ayah, bukan emosi. (mana bisa ayah marah :D, memangnya bunda yang sejak terkena syndrome baby blues, jadi galak seperti singa lafar, ya ALLAH ini mah pengen bunda kayak dl, yang sabaaaaaar banget, gabisa marah dan super pemaaf, pengin ya ALLAH, kenapa sekarang jadi ganas begini yak, hihiihh….

“Kayyisa, lihat kunci motor nggak dek?, ngeeeng ngeeeng”, Tanya bunda pada Kayyisa dengan sabar dan nada yang sangat renyah dan ramah dengan memeragakan naik motor dan bentuk kunci. Meskipun masih kecil tapi kayyisa Alhamdulillah sudah bisa memberikan informasi yang dia tahu. Dulu saat usia belum genap 1 tahun, mungkin 8 bulanan, dia menginformasikan bahwa rumah ada genanangan air yang hampir banjir local, dengan cara dia, yaitu menunjukkan dengan tatapan mata berkali2, bahwa ada air menggenang.

Tapi kali ini setiap ditanya kunci, dia tidak ada respon, mungkin memang kayyisa tidak tahu. Yasudah lah, nanti kita coba cari lagi.
Sore harinya adalah jadwal Kayyisa bermain di luar. Bunda sholat ashar terlebih dahulu sambil merebus air untuk kayyisa mandi. Ketika sholat, kayyisa suka ikut sholat, dia mengikuti gerakan sholat dan bibir yang komat kamit seolah ikut bacaan sholat. Dan kita pun berdoa semoga kunci motor lekas ketemu. Kami berusaha untuk selalu mengajarkan tauhid dan melibatkan ALLAH di setiap keadaan, bahwa semua juga karena ridhlo dan kehendak ALLAH.

Selesei itu, kayyisa mandi, seperti biasa kayyisa selalu dengan cepat dan tangkas mencuri curi waktu untuk meminum air mandi nya L dan inilah drama tiap kali mandi, cepet banget gerakan dia. Jujur, untuk satu ini bunda suka teriak teriak marah, karena bingung, how to make it stop, bagaimana memberitahunya bahwa minum air mentah itu tidak baik, seringkali bunda sambil memberikan minum ketika dia mandi dan main air, tetapi lebih memilih air mandi yang mentah untuk diminum. Entahlah dek, terkadang ketika kami sudah putus asa dan kecolongan lagi, kami (ayah dan bunda), Cuma bisa bilang, semoga sama Allah dijadikan semakin kiyeng, aamiinn. (Kiyeng = kuat sehat tahan banting, tahan segala cuaca dsb).

Jadi saat ini, satu satu nya cara untuk membujuk nya untuk selesei mandi adalah “Kayyisa, udah ditungguin Kakak itu di depan, udah yuk”. Memang di depan sudah ramai suara anak anak yang mau mengaji.
“Kakak, kakak, sudaah” (yang artinya, mau main sama kakak, mandi nya sudah bunda).
Setelah berganti baju dan rapih, bunda ajak kayyisa main di luar, ikut kakak kakaknya belajar iqro di rumah tetangga kami, tapi karena kami tak ingin mengganggu jadi kami bermain di luar saja atau berjalan jalan di komplek dengan anak kecil lainnya yang belum mengaji.
Tetiba teman kayyisa ada yang lompat lompat di besi yang ditaruh di teras tetangga. Kayyisa pun ikut girang melihatnya. Namun bunda harus menjelaskan bahwa kayyisa belum bisa, kayyisa lihat saja ya. Memang bersosialisasi dengan teman yang banyak akan mengajarkan dia banyak hal, akan ada hal hal yang bisa dia lihat, namun tidak semua baik untuk ditiru, jadi bunda harus selalu respond dengan setiap reaksi kayyisa, agar semua running well. Sekiranya masih baik bunda biarkan dia belajar dari alamnya, namun sekiranya kurang baik, bunda segera melindunginya dari sesuatu yang menjadi tanggung jawab kami sebagai orang tua.



Senengnya kayyisa main bersama teman temannya, Alhamdulillah ya ALLAH.
Hoiya tentang kunci? Hihi sore ini, dengan kepasrahan tingkat tinggi, bunda mencari sekali lagi (setelah nguprek nguprek segala penjuru rumah dan semua kolong yang ada, hampir saja bunda bongkar tempat sampah depan tapi bunda urungkan).  Bunda pasrah lillahi ta’ala. Semua karena pertolongan ALLAH. Ketika bunda buka pintu depan, bunda coba intip di tas pink yang tergantung di pintu ruang depan. (di pintu depan ada kapstok, tempat menggantungkan gendongan kayyisa , tas ransel pink bunda untuk jalan jalan, jaket, kemoceng ,dan penebah). Daaaaaaaaaaaaaaaaan, siapa sangka kunci motor ternyata ada di dalam saku depan tas ransel pink, yang itu tergantung di atas. Seinget bunda, bunda tidak merasa menaruhnya di dalam. Dan ketika ayah sudah pulang kerja, bunda menjelaskan keberadaan kunci di tas, ayahpun tidak merasa menaruhnya. Jadi? Siapakah yang menaruhnya, apa mungkin Kayyisa, kan tinggi posisinya? Atau pas kayyisa digendong ayah kemudian buka pintu, tetiba dia menaruhnya tanpa sepengatahuan ayah? hmmmmm biarlah itu menjadi “misteri kunci yang ketlisut”, anggap saja kami yang lupa taroh, wkwkkwkwkww………



Sekian cerita cinta kayyisa hari.
Terimakasih banyak untuk hari ini ya ALLAH.
Alhamdulillah. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer