Game Level 1 Day 10 , Komunikasi Produktif , Widyastuti BunSay#4 SUMATRA1
Bismillahirrahmanirrahiim…
Assalamu’alaikum semuanya,
sudah ketemu dengan weekend lagi, senengnyaa, dan tertanya hari ini sudah masuk
hari ke 10 tantangan di game level 1 tentang komunikasi produktif. Semoga kali
ini submit nya tidak terlambat ya, karena jam 11 malem lebih bunda baru sempat
pegang leptop, setelah berhasil menidurkan kayyisa.
Kalo kata orang, kayyisa susah
tidur, karena kurang capek, okebaik, Kayyisa dari pagi main, pagi pagi main
jalan kaki di komplek, di depan rumah, diajak muter ayah beli sarapan di
sukabangun, siang main bersama bunda di rumah, kemudian lanjut pergi jalan
jalan ke luar, di luar pun dia sangat aktif bergerak, sampe rumah diatas jam 9
malam dan mata masih on full charge,
Dulu pas diajak lihat
perhelatan ASIAN GAMES, berangkat jam 8 pagi (setelah subuh dia sudah bangun),
dan sampe rumah jam 10 malem, itupun dia belum mengantuk, hmmmm entah lah yang
dimaksud kurang capek disini apa ya, bunda gak boleh baper, hihi,,,, pissssi
Siang tadi kayyisa main di
rumah dengan ayah dan bunda di rumah dulu sebelum nanti nya akan pergi jalan
jalan keluar, karena ayah masih mengerjakan request pekerjaan setelahnya pulang
badminton. Salah satu permainannya adalah bunda menunjukkan gambar gambar dari
kartu kartu mainannya, awalnya dia tidak tertarik, dia malah tertarik dengan container
tempat menyimpan mainannya, hhiiihih ya begitulah anak kecil, imajinasi nya
kadang unpredictable di mata orang dewasa, seperti misalnya ketika dia
dibelikan mainan, apakah dia bakal excited dengan mainan baru nya? Wohoooooo ternyata
dia lebih tertarik dengan kardus pembungkusnya, atau ketika kita sudah
menggelar semua mainannya, lagi lagi gebogan tisyu lebih menarik perhatiannya
untuk dimainkan.
Oke bunda coba mengganti
kosakata dan ekspresi yang menarik cara bercerita tentang kartunya. “Kayyisa
ini gambar apa ya?, Indonesia Indonesia, horeee koreaaa”, sambil bunda berpura
pura mengibarkan bendera.” Ini namanya bendera” Kayyisa langsung ingat pengalaman
melihat pertandingan di jakabaring, para supporter mengibarkan bendera dan
sahut sahutan berteriak “Indonesia , Indonesia” ataupun teriakan “Hore Koreaa
hore Koreaa”, dan waktu itu kayyisa sempat diberi sebuah bendera biru milik
korea.
Kayyisa pun mulai mengingat,
dan ikut teriak, “iaaa iaaaa” sambil mengepal dan menggerak gerakkan tangannya.
Oke yang dimaksud “iaaa iaaaa” disini, apakah bendera, Indonesia, atau korea,
yang pentinyg bagi bunda, kayyisa sudah menangkap informasinya.
Begitu pula dengan gambar
sapunya, “ini sapu bunda, bunda mau bersih bersih rumah”. Dia pun menyaut “ebuda
ebuda”, yang artinya punya bunda. Ketika
ada tas, bunda menjelaskan, “ini apa dek, ini tas, kayak punya ayah ya?”. Kayyisa
pun ketika melihat gambar tersebut langsun bilang “ayah, ayah”, yang artinya
sperti punya ayah.
Setelah bermain dan mandi kita
lanjut jalan jalan keluar, sorenya kami memutuskan untuk makan di dubai fast food.
Kayyisa yang saat ini masanya bergeraknya semakin aktif, tak hentinya berlari
lari memutari semua penjuru sudut tempat makan, walaupun bunda sempat
kewalahan, tetapi selalu ada hal lucu dari anak kecil. Jadi di ruang tengah
yang ber AC dan bebas asap rokok, konsepnya semua tertutup kaca bening, ini yang
membuat Kayyisa bingung ingin keluar,
tetapi dia terhalang kaca. Tadinya sempat bunda ajak keruang belakang untuk
cuci tangan dan bertemu kucing, setelah masuk ke dalam, dia ingin cuci tangan
sendiri dan melihat kucing, tetapi dia seperti kebingungan dan penasaran
bagaimana semua ini terhalang oleh kaca.
Diapun mengamati bagaimana orang
keluar masuk, ternyata diapun menemukan pintu kaca juga, dan ingin keluar
masuk. Kesabaran bunda mulai diuji, akankaaah bunda tetap cooling down. Okay bunda
turutin saja keinginan kayyisa, muter muter tempat makan selama tidak keluar,
karena hari menjelang magrib, ya hitung hitung cardio, bakar lemak bunda. Ketika
magrib datang, ayah segera ke masjid yang letaknya tepat di depan tempat kami
makan. Ketika ayah pergi ke masjid, kayyisa semakin semangat berlarian ingin
mengejar ayah keluar. “no no, kayyisa, ini magrib, ayah sholat dulu di masjid, gantian
ya”, ayook bunda keep cool and calm ya..
Selesei ayah sholat, bunda
segera bergantian sholat di mushola rumah makan ini, setelah itu kami berencana
melanjutkan perjalan ke transmart, bunda memutuskan untuk mengganti diapers
kayyisa di kamar mandi, bunda mulai kewalahan dengan berontakan kayyisa yang
ingin mainan air di kran, bunda khawatir semua jadi basah dan kayyisa jatuh. Hiks
bunda sempat marah dengan nada tinggi, “Kayyisa, manut bunda nggak? Jatuh nanti,
basah semua?”. Tetapi apakah dengan marah akan berhasil, ternyata kayyisa
semakin kuat meraih gagang keran air. Ayoook bunda, sabarlaaaaaah, dengan
kekuatan cintaaaaaa pasti bunda bisa menjelma menjadi ibu peri yang sabar dan
baik hati. “Kayyisa, ganti pempersnya dulu ya, abis ini kita jalan2,jangan main
air, nanti basah”
“Kayyisa ini ditempat umum nak,
jangan kayak gini lagi ya, jangan sampe kita mengganggu yang lain” (jujur bunda
belum bisa menggunakan komunikasi produktif kali ini, karena bunda terbawa
emosi),
Namun Alhamdulillah pelan pelan
kayyisa mulai nurut, dan pempers pun berhasil diganti. Kami melanjutkan
perjalanan ke transmart. Selama di transmart, kebanyakan ayah yang handle
kayyisa, bunda sibuk mencari baju buat kayyisa walaupun pulang tanpa hasil,
karena susah cari yang ukurannya S untuknya, ditambah ketika mau dicobain
dianya lari terus.
Udah malem itu aja dulu yang
diceritain ya, bunda mengantuk tapi ingin setrika juga, akankah bunda mengantuk
atau lanjut setrika, oiya, entah kenapa akhir akhir kalau malam suka sesak
napasnya bunda, apakah karena kedinginan atau apa ya, atau karena cinta? Tsaaaaaaaaah…
Alhamdulillah ya Allah,
terimakasih banyak untuk hari ini, Karuniailah hamba kesabaran yang tak terbatas,
serta hidayahMu, agar hamba bisa lebih baik menjadi istri, menjadi ibu, dan
menjadi wanita sebagaimana mestinya.
Wassalamu”alaikum..
Palembang, September 15, 2019
Komentar
Posting Komentar