Game Level 1 Day 4, KOMUNIKASI PRODUKTIF , WIDYASTUTI BUNSAY#4 SUMATRA1









Bismillahhirrahmanirrahiim..


Assalamu’alaikum wr wb,
Tak terasa hari ini sudah memasuki hari ke 4 dari Game Level 1, Tantangan 10 hari bersama si kecil dengan topik “Komunikasi Produktif”.
Bunda akan cerita pendek walaupun sebenernya banyak cerita seru yang bisa dibagi , karena hari ini termasuk hari yang melelahkan, sampai sampai Ayah meminta Bunda untuk segera beristirahat, tidur malam dan tidak usah dulu mensubmit tugas. Tetapi bunda merasa belum plong jika belum submit, walaupun badan semakin ngedrop. Semangat.

Kayyisa memang termasuk bayi atau anak anak yang memiliki jam tidur sangat pendek. Dulu ketika masih baru lahir, jam tidurnya sangatlah singkat sekali, terkadang jam 10 malam sampai jam 12 malam baru tidur, tak jarang jam 3 pagi dia belum tidur, bahkan pernah jam 8 pagi keesokan harinya dia baru tidur, dengan tidak tidur di siang hari. Itupun dengan durasi yang cukup pendek menurut saya jika dibandingkan dengan bayi pada usia seumumnya. Jadi perkara tidur, bunida selalu menomor satukan, semisal ketika bunda ada acara mau pergi, tetapi ternyata si kecil sedang tidur, bisa dipastikan bahwa bunda akan mengcancel semua jadwal, dan membiarkan Kayyisa bobok pulas sesuka dia.
Hari ini, Kayyisa bangun pagi sebelum subuh, dia sudah bangun, padahal semalem baru tidur menjelang jam 12 malam, dan tidak tidur siang sebelumnya. Siangnya dia pun tidak tidur, dia hanya tidur ketika di perjalanan, itupun Cuma sebentar, dan malam ini dia baru tertidur jam 11 malam. Ini juga secara tidak langsung berpengaruh pada kualitas dan kuantitas jam istirahat bunda.
Alhamdulillah, Kayyisa termasuk anak yang aktif dan ceria. Drama terbesar terjadi ketika tadi sore kita memutuskan makan di tempat makan yang ada seafood dan menu sehat yang cocok untuk Kayyisa, ayah dan bunda, setelah seharian kita jalan jalan. Qadarallah, system antrian di tempat tersebut menurut saya sangat sangat kurang efektif, beda banget dengan outlet di kota kota Jawa yang sering kami kunjungi. kita harus antri untuk menginput menu yang akan kita pesan. Antrian sudah sangat mengular, panjang sekali, hanya satu karyawan yang melayani. Dan ujian kesabaran ketika perut sudah sangat lapar, dan hampir saja kebawa pingsan, ditambah orang orang yang mengantri kurang disiplin. Kayyisa pun sudah mulai lari2an dengan sangat aktif, jujur membuat saya kewalahan, akhirnya memutuskan untuk keluar dari barisan antrian, dan pindah makan di fastfood terdekat dan tercepat. Maafkan bunda ya nak, harus makan fast food hari ini, bunda hampir pingsan.


Antrian di fast food lumayan panjang, ayah memutuskan untuk mengantri, karena melihat bunda sudah mulai pucat. Ternyata kondisi kayyisa yang mungkin kurang jam tidur dan juga lapar, membuat dia sedikit berekspresi, dia mulai naek turun lantai yang masih licin habis dipel pegawai, dan beberapa aksi yang lain. Bunda hampir terbawa emosi dan marah seketika. Bunda berusaha menggunakan komunikasi produktif untuk menenangkan kayyisa dan menenangkan diri bunda sendiri. Setelah melewati banyak drama dan mengeluarkan jurus komunikasi produktif, emosi kita bisa dikontrol dengan baik.
Alhamdulillah, terimakasih banyak ya ALLAH.




Palembang, September 9, 2018

Komentar

Postingan Populer