Game Level 2 Day 3, Melatih Kemandirian Anak
Bismillahirrahmaanirrahiim…
Assalamu’alaikum
semuanya…
Masya
ALLAH, taabaarakallah…
Hari ini penerapan
materi melatih kemandirian kepada Kayyisa penuh tantangan, Karena seharian full
kami berada di perjalanan. Kayyisa bangun pagi ketika subuh datang, dan kami
pun sholat berjamaah di mushola. Setelah itu kami main bersama kayyisa, melihat
ikan ikan di kolam belakang, kolam depan, menemani uti memberi makan makan
kucing kucing yang datang ke rumah, jalan jalan melihat ayam, kemudian sarapan
bersama. Ketika akan dimandikan, kayyisa sempat ketiduran karena memang masih
ngantuk semalem pulang larut dari madiun ngawi.
Setelah kayyisa
bangun, mandi dan makan lagi, kami segera berangkat ikut ayah dan uti survey
lokasi ke beberapa tempat di daerah sekitar sragen, Surakarta, boyolali dan
sekitarnya. Selama di perjalanan semuanya masih undercontrol, hanya mungkin
kayyisa yang suka pindah ke depan dan belakang. Namun ketika hari sudah mulai
siang, setelah kami sholat dhuhur di jalan, kayyisa mulai Nampak ngantuk namun “si
kayyisa bayik yang jarang tidur” tetap saja tidak mau tidur, sehingga dia
sedikit semakin bersemangat dalam bergerak di dalam mobil. Kami mencoba
mengajaknya tidur masih sangat susah. Namun satu hal yang kami syukuri, kayyisa
masih suka minum, makan dan nyemil sendiri di mobil :D (hehe point makan/minum
sendiri tidak saya masukkan, karena masuk kategori kemandirian yang sedang kami
dipertahankan)
Saat hari menjelang
sore, kami memutuskan untuk makan di rumah makan di solo, disana kayyisa sangat
antusias naik odong odong kesukaannya yang berada di depan resepsionis, kami
harus mengantri dengan anak anak yang lain karena Cuma ada 2 odong odong. Yang lain
segera menuju saung untuk menunggu makanan dan melaksanakan sholat ashar. Untuk
mengajaknya turun dari odong odong dan menyusul yang lain ke saung, cukup butuh
rayuan maut, karena mengingat ada anak lain
yang sepertinya ingin naik juga, dan pula perut bunda sudah lafarrrrr..
Kayyisa yang
sebenernya sudah ngantuk parah, dia ingin tetap makan dan minum sendiri
walaupun sangat sangat berantakan, bunda membiarkan saja dengan tetap
mengawasinya dalam pangkuan sembari bunda juga makan. Bunda hanya terus mencoba
menjelaskan kepada kayyisa untuk tetap bisa membawa diri di tempat umum,
walaupun dengan keadaan kayyisa sangat ngantuk sekali. Apalagi posisi saung
memang berada di atas kolam ikan yang sangat besar, entah kolam atau empang,
yang dibawahnya langsung air dan ikan, bunda berharap kayyisa bisa latihan
sejak dini tentang kemandirian membawa diri dan mengambil peran yang tepat
dimanapun dia berada. Ketika saya tinggal sholat, dia sempat terjatuh oleng
waktu bermain dengan ayahnya, sempat menangis sebentar kemudian bermain dan
berlari lagi.
Kami sampai rumah
hari sudah malam, segera sholat dan membersihkan diri, lalu makan malam. Kayyisa yang sebenernya
ngantuk sangat belum bisa bermain sendiri, dia maunya main ditemani om nya dan
untuk bisa menidurkan amat sangat dibutuhkan effort yang tinggi. Jadi untuk
hari ini, point yang achieve hanya “membawa diri dan mengambil peran”’’
Semangat bunda, terus
meneruskan melatih kemandirian kepada kayyisa dengan penuh cinta, penuh doa,
penuh kasih sayang dan keseruan.
Alhamdulillah,
Sragen,
Oktober 6, 2018
Komentar
Posting Komentar