Game Level 1 Day 1, Melatih Kemandirian Anak
Bismillahhirrahhmanirrahiim.
Assalamu’aikum
semuanya…
Masya
Allah, Taabaarakallah..
Hari ini
sudah mulai memasuki day 1 game level 2, yaitu “Melatih Kemandirian Anak”. Bersyukur
sekali mendapatkan ilmu ini ketika usia si kecil 1,5 tahun, sehingga ada bekal
untuk mengarahkan dan mendidik si kecil dengan baik.
Hari ini
kami masih berada di Jawa, tepatnya di rumah uti (nenek) kayyisa di Jawa
Tengah, karena memang ada urusan keluarga dari pihak ayah kayyisa dan juga ada
keperluan dari kami sendiri yang harus segera diseleseikan, karena berhubungan
dengan dunia dan akhirat. Yaa Allah, mudahkanlah segala urusan kami.
Tentang
melatih kemandirian, sejak usia kayyisa masih beberapa bulan, kami sudah
berusaha mengajak dia untuk melatih kemandirian, walaupun ada hal hal yang
mungkin belum masuk di usianya, namun dari kami lebih dengan cara memberikan
contoh. Ketika masih MPASI dan bisa duduk sendiri, kami memang sudah membiarkan
kayyisa untuk belajar makan sendiri, bukan BLW, tapi lebih semacam melatih. Ketika
makan, kayyisa kami dudukkan di baby chairnya, sembari saya suapin, dia saya
perbolehkan ikut makan sendiri, Alhamdulillah ini sangat membantu sekali,
karena dengan begini, saya juga punya waktu untuk makan juga, mengingat kami
hanya bertiga di perantauan mengerjakan semua mandiri, ketika ayah kerja, bunda
dan kayyisa berdua di rumah dengan segala keseruan dan aktifitas.
Begitu
pula dengan peletakan barang, sebenarnya awalnya kami belum pernah menyuruh
kayyisa untuk mengembalikan barang barang di tempatnya. Kayyisa telah mencontoh
hal hal yang baik, seperti misalnya sepatu, sepatu yang sudah dia pakai, dia
kembalikan ke rak sepatu, dan ketika akan mengambil lagi, dia mengambil sendiri
di rak sepatu.
Malahan
saya dan suami sering menyebut Kayyisa team sidak, atau inspeksi kebersihan dan
kerapihan. Dia suka tidak tahan melihat pampers yang tidak segera dibuang ke
tempat sampah, dia akan selalu berekspresi (teriak2 ala kayyisa) untuk
memastikan pampers sudah dibuang ke tempat sampah. Dia juga tidak bisa lama
lama melihat sesuatu yang jatuh tidak segera dipungut, dia akan terus menerus
memberikan informasi dengan caranya agar benda tersebut segera dikondisikan.
Ada banyak
hal positif dari tumbuh kembang kayyisa, saya bersyukur, namun saya jg punya PR
untuk mempertahankan ,mengeksplorasi dan membantu mengembangkan semuanya dengan
baik dan tepat.
Namun ada
satu hal yang masih sangat harus kami kondisikan dengan baik, Kayyisa terbiasa
hanya bergantung kepada kami, bunda dan ayahnya, bersyukur sekarang pun dia
sudah bisa memiliki bonding yang baik dengan ayahnya. Dulunya dia hanya mau
dengan bunda nya saja, karena memang dari bayi, kayyisa hanya saya asuh
sendiri, ayah nya di Palembang, saya masih di Jawa, di rumah kami sendiri
(orang tua saya sudah meninggal sudah lama sekali). Dia terbiasa hanya melihat
ayah dan bundanya di rumah. Hal ini yang kadang masih sulit untuk kayyisa bisa
bersosialisasi dengan saudara2 saya, kalau dengan teman2nya dia hanya sebatas
main bersama, namun seperti saya tinggal beberapa lama, dia belum bisa. Jujur ada
kalanya saya ingin memiliki me time sebentar saja, jadi me time nya hanya
ketika mandi di kamar mandi ketika ayah kayyisa di rumah. Pernah ijin ayahnya
ingin sesekali makan bakso di luar sendirian tapi belum terkabul, hihi… jadi memang menurut saya ini penting sekali
untuk segera dikondisikan.
Nah,
berhubung kami sedang mudik ke rumah nenek kayyisa, saat yang tepat untuk
melatih kemandirian kayyisa bersosialiasi dengan keluarga lain atau teman tanpa
sepenuhnya diikuti oleh bundanya. Alhamdulillah kayyisa sudah mulai bisa manja
dengan uti, budhe, om tante dan saudara2 yang lainnya. Sebelumnya ketika di Palembang
kami sering membiasakan kayyisa berkomunikasi by video call atau telepon.
Dan hari
ini, kayyisa mau bermain dengan utinya :D ketika bundanya sedang selonjoran
sambil ngobrol sama budhenya di ruang tengah. Tetiba Kayyisa melihat ada
bolpoint di meja, diapun segera meraihnya dan minta kertas untuk digambarnya. Dia
pun asyik menggambar (baca: menuangkan sebuah seni abstrak yang disebut dengan
mencoret coret) :D
Foto kayyisa
sedang asyik menggambar
Oiyya,
terkadang mungkin si kecil harus menyesuaikan diri di tempat lain selain
rumahnya, begitu pula ketika di rumah utinya, segala posisi letak rumah dan
aturannya pasti berbeda dengan rumah yang dia tinggali. Salah satunya ruang
gerak, ketika di rumah ruang gerak dia masih sangat terjangkau, namun ketika di
rumah utinya, dia seperti bebas berlarian di lapangan karena memang rumah uti
sangat besar, inipun juga menjadi tantangan bunda untuk mengawasi gerak
geriknya yang super lincah dan cepat.
Bunda terus
terusan mengingatkan dia untuk tidak membuka lemari yang bukan milik kayyisa,
untuk tidak sembarangan menggunakan barang, dan lain sebagainya. Walaupun ini
di rumah utinya, namun kami sedang berupaya membiasakan dan membudayakan
mandiri dan kedisiplinan, agar menjadi habbit yang baik. Agar dia bisa membawa
diri/ mengambil peran dengan baik.
Ada satu
momen yang tertangkap kamera (hihi bunda sedang bisa mencuri curi waktu
menggunakan HP), kayyisa sedang mengeluarkan botol botol minuman dari
kardusnya. Bundapun minta dia untuk memasukkan kembali semua botol botolnya. Dan
Alhamdulillah welldone tanpa bantuan bunda nya.
Foto kayyisa
sedang bertanggung jawab mengembalikan botol botol minuman ke dalam kardusnya.
Sebenernya
perintahnya one week one skill, namun ada beberapa point yang sedang berjalan
tanpa paksaan, yang memang harus kami pantau dan kembangkan, jadi kami memilih
4 point ini. Karena kayyisa pun juga tipe anak yang susah tidur, jarang tidur
dari bayi, jadi kami memang sedang mengadakan perbaikan habbit tidurnya.
Sekian
cerita kayyisa hari ini, semoga kami bisa membiasakan, membudayakan kemandirian
dan kedisiplinan pada keluarga kami dengan penuh cinta dan kebahagiaan.
Alhamdulillah
Sragen,
October 4, 2018
Komentar
Posting Komentar