Membangun karakter anak melalui dongeng day 9



Bismillahirrahmanirrahiim…
Masyaa ALLAH, taabarakallah…

Kayyisa, bentar lagi kita akan memasuki bulan dzulhijah, atau bulan haji. Di mekah sana sudah mulai diselenggarakan ibadah wajib yaitu ibadah haji. Disana ada rukun haji yaitu Sa’i. Sa’i adalah berjalan dan berlari kecil berkeliling dari safa ke marwah, dan marwah ke safa. Meneladani kisah dari Nabi Ismail, putra dari Nabi Ibrahim dan Siti Hajar.
Jadi dikala itu, nabi ismail yang masih kecil hanya tinggal berdua saja dengan ibundanya Siti Hajar, karena perintah dari ALLAH, bahwa ayahnya yaitu nabi Ibrahim harus meninggalkan mereka berdua di lembah dan bukit tandus yang tidak ada air dan belum didiami manusia. Ya, mekkah kala itu belum didiami oleh manusia, hanya bukit tandus. Siti hajar sangat sedih ketika nabi Ibrahim meninggalkan mereka. Namun karena dia yakin bahwa semua ini karena perintah ALLAH SWT, diapun menjadi tenang, dia yakin bahwa ALLAH akan menjamin hidupnya dengan segala kemudahan. Kala itu Nabi Ismail masih menyusu, nenen ASI.
Kecintaan Ibrahim kepada Allah dan menuruti perintah-Nya, melebihi segalanya. Ia pun memasrahkan semuanya kepada Allah dan berdoa, ''Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat. Maka, jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.'' (QS Ibrahim ayat 37).
Pada suatu hari, Ismail dan ibunya kehabisan air untuk minum. Siti Hajar pergi mencari air, beliau berjalan dan berlari dari bukit Shafa ke bukit marwah, bolak balik sebanyak tujuh kali.
Saat kali ketujuh (terakhir), ketika sampai di Marwah, tiba-tiba terdengar oleh Siti Hajar suara yang mengejutkan, lalu ia menuju ke arah suara itu. Alangkah terkejutnya, bahwa suara itu ialah suara air memancar dari dalam tanah dengan derasnya di bawah telapak kaki Ismail. Air itu adalah air zam-zam.
Di lokasi ini pula, Siti Hajar mendengar suara malaikat Jibril dan berkata kepadanya, "Jangan khawatir, di sini Baitullah (rumah Allah) dan anak ini (Ismail) serta ayahnya akan mendirikan rumah itu nanti. Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya."
Kisah ini mengandung banyak teladan, yaitu untuk pasrah dan beriman sepenuhnya kepada ALLAH SWT, ALLAH akan selalu menolong hambanya.


#GrabYourImagination
#Kuliah BunSay IIP
#Level 10
#MembangunKarakterAnakMelalui Dongeng
#Tantangan 10 hari

Komentar

Postingan Populer