Di ujung jalan itu setahun kemaren

(have been posted at May 23, 2010)

Gedangan, gedangan, kubuka mata dan kulempar pandanganku ke luar, stasiun gedangan, lalu kuraih ponselku di saku celana, sudah senja ternyata, dan hari ini adalah tepat satu tahun yang lalu, saat aku menuliskan pesan di draft Ponselku yg masih tersimpan, “Hari ini begitu indah, sepertinya tak akan mudah terlupakan”, ternyata memang tepat hari ini adalah setahun yang lalu. Dan nama yang barusan kubaca dan kudengar adalah salah satu rangkaian dari cerita indah satu tahun yang lalu.

Di ujung jalan itu setahun yang lalu, dia menjemputku, dia bersama si kecil yang lucu, bersama kindly sister, ku habiskan hari itu hanya untuk berjalan-jalan, menemaninya dan mereka, membantunya memilih-milih baju, setelah makan berempat kami keluar dari pusat perbelanjaan itu. Mobilpun berhenti di sebuah masjid ketika magrib tiba, semuanya masih seperti biasanya, sama seperti sebelumnya, hanya rasanya hari itu begitu lain. Sekeluarnya dari masjid, posisi duduk pun berganti, si kecil dan sister duduk di belakang yang tadinya mereka duduk di depan, aku tetep tak banyak bicara, hanya diam dan merasa bahagia. Tak kusangka dibawanya kami meluncur ke sebuah tempat, yap rumah itu, aku pikir hanya sekedar jalan, tp jg menjemput Mom untuk chek up ke dokter. Lalu diajaknya aku mengantar Mom, aku tetep diam tak banyak bicara sepanjang perjalanan, hanya merasa bahagia dan lupa akan isi surat yang kuterima beberapa hari sebelumnya, yang diapun pasti tau betul isinya. Sesampainya di tempat yang sebenarnya udah pernah aku kesana, aku ditinggalkannya di rumah itu bersama ponakan yg udah pada besar, dan aku selalu terliat kecil bahkan untuk remaja seumuran mereka berdua, beberapa saat saja sampe mereka kembali pulang, obrolan sebentar dimulai, mereka bilang aku tambah gemuk dibanding pertama kali kesana. The first time I go there pun bukanlah hal yang disengaja, hanya keisengan karena di kantor gak ada kerjaan, dan aku tak pernah berpikir panjang sebab akibatnya nanti. bisa jadi itu awal kesalahpahaman dan tanpa kusadari akhirnya aku terlibat dalam keadaan itu, yang waktu itu banyak sekali orang, moment tempat berkumpulnya keluarga, moment penuh barokah karena doa pasti terpanjat satu sama lain, dan aku dikira masih kuliah. Oh God, knapa aku masih ingat betul kejadian setahun kemaren, tepat setahun yang lalu. Knapa aku terlibat dalam keadaan itu, tapi setauku everything already arranged great by GOD. Oh God, knapa masih juga aku menyimpan seribu pertanyaan saat ini.

Malampun semakin larut, diantarkannya aku pulang, tepat sampai di depan pagar, sebelum ku tutup pintu mobil itu aku sempat berpamitan, dan rasanya memang beda, atau mungkin waktu itu aku tak tinggal bersama orang tuaku, sehingga ciuman tangan yang sama yang biasa kulakukan pada My Mom pun tiba2 terasa hangat. Tepat di balik pagar kulayangkan senyumku untuk mereka, dia, si kecil, sister n their Mom. Pesan singkat tersimpan di ponselku ”Trimakasih untuk hari yang indah”.

Aku tak tau knapa aku masih ingat betul, tidak seperti rumus statistik yang barusan kupelajari hanya lewat begitu saja…..rumus statistic, artimatika atau excel, dmn ketika sebuah variable masih sama seperti sebelumnya, kemudian berubah, berbeda, lalu ku kembali menatanya kembali, dan dia pun memintaku menatanya kembali. Dan akhirnya aku tak tau rumus mana yang harus aku pakai untuk menyeleseikan persamaan tersebut, karena variable sudah berbeda, dan itulah yang mengacaukan otakku beberapa bulan ini.

Hari ini setahun yang lalu, diujung jalan itu, masih tersimpan indah di folderku. Ya ALLAH jagalah mereka, mereka yang selalu membuatku bahagia.

Komentar

Postingan Populer