Senja di selat sunda,



Foto ini diambil ketika perjalanan dari Lampung balik ke Jakarta, tentunya setengah mengejar tiket untuk kembali ke Surabaya, meskipun tetap saja tidak terkejar.

Setidaknya aku sedikit kena omelan my brother karena udah ngrepotin semua orang hehe… padahal aku udah melarang mereka menyelamatkan tiketku dan mengikhlaskannya.

Mbolang ke Lampung memang tidak direncanakan sebelumnya, kebetulan dua kakak sepupuku maen ke Cipinang untuk nengok keponakanku yang baru lahir, suddenly, dia mengajakku untuk maen ke Lampung, kebetulan hari Jum’at tanggal merah, “kita berangkat besok ya dek, sepulang aku dari kantor?” wuiks….aku sih oke2 aja, tapi aku senin udah harus di Surabaya, tiket ke Surabayapun pun udah di tangan, mepet banget dung, mana ada dua tempat yang bakal dikunjungi. it’s mean Kamis sore berangkat Minggu pagi balik.. waaaaa… hayuk aja wes, approve dari Mom, brother n sister udah dikantongin, padahal hari Jum’at di rumah mas bakal banyak tamu dan Minggu malam aqiqohnya si kecil yang baru lahir, pasti yang disini pada repot tapi mereka tetep ngijinin aku berangkat. (dengan kebimbangan mbolang or bantu2 hoho….)

Begitulah mbolang yang singkat, aku dan ranselku, asyik banget rasanya, aku bertemu dengan saudara2 yang biasanya mereka yang menjenguk kami, tapi kali ini aku kesana.

Dan tentunya aku ke rumah My sister, ktemu kponakan2 yang udah jadi gadis, dan waaw… aku bener2 keliatan kecil dibanding mereka berdua. Rasanya singkat banget, seperti orang mampir, tepatnya mampir kerokan karena kebetulan nyampe sana aku dikerokin my sister, karena memang beberapa hari sebelum ke Lampung aku kehujanan terus, alhasil masuk angin deh. Hanya ngobrol, berbagi cerita, maen ke rumah saudara2, foto2, pastinya makan pempek dan rujak mie yang dulu sering dibuatin My Sister ketika masih di Malang, sebelum pindah ke Lampung, tepatnya sebelum Allah memanggil My brother kembali menghadapnya.

Keripik balado super pedas tak luput dari incaranku. Perjalanan pulang pun masih tetap diribetkan dengan longsor di jalan utama, sama seperti pas berangkat, kami harus muter daerah mana aku tak tahu, So, pulangnya kami harus mengantri dengan kendaraan lain untuk melewati jalan, dan ini membuatku khawatir, aku takut terlambat karena aku sudah memegang tiket balik ke Surabaya, sebelum berangkat ke Lampung, ransel dan semua barang bawaanku sudah kubawa, karena aku tak akan sempat balik ke Cipinang tapi langsung berangkat ke Surabaya, akupun sudah pamitan ke Mom, mas, mbak dan ketiga kponakanku.

Sekitar hampir tiga jam lebih antrian itu, aku mencoba bersikap wajar, tapi sepupuku keliatan begitu cemas, aku bilang “yaudah mas, ikhlasin saja aku balik ke Surabaya besok pagi saja”, karena memang senin aku sudah harus ada di Surabaya. Pemandangan indah sepanjang selat sunda membuat kami lupa tentang nasib tiket, seperti biasa narsis mode on, sesi pemotretan dimulai, pastinya dengan wajah yang kucel, jepret sana jepret sini udah kayak orang kejepret karet aja kehabisan pose, gak peduli orang2 di kapal ngliatin, bodoh amat, gak kenal tuh xixi,,,,dan salah satu hasilnya adalah foto ini”Senja di Selat Sunda”.

Ternyata eh ternyata kekhawatiran mulai mengusik ketika kapal sudah mulai menepi, tapi tak kunjung juga merapat karena masih antri dengan kapal lain, haripun semakin gelap, sudah tentu gak akan terkejar yang namanya tiket. Tapi ternyata sepupuku gak mudah putus asa, sedangkan aku sudah mengikhlaskan saja, dia menelpon sana sini, “suerrr aku jadi gak enak”, usaha yang terakhir adalah dia menukar tiket itu hmmmm ???? tetap hasilnya aku tak bisa balik ke Surabaya hari itu. dengan strategi yang telah dibuatnya akhirnya aku dijemput sepupuku yang tinggal di Rawasari dibawanya aku pulang ke Cipinang lagi, hari itu sudah menunjukkan sekitar pukul sebelas malam, tepat ketika rumah habis diberesin untuk acara aqiqahan, aku dan sepupuku yang menjemputku lebih dulu nyampe rumah, disusul kemudian sepupuku yang nuker tiket setengah jam kemudian. Sedikit omelan kudapatkan dari kakakku, meskipun sebenarnya cuma bercanda karena udah bikin repot, yeeee aku juga gak pengen kali mas,,,haha,,,

Waktu itu Mom, dan ponakan2 sudah pada tidur, lalu kedua sepupuku menyantap makan malam (dengan lapar yang sudah menjadi2 tentunya), sedangkan aku yang pastinya merasakan hal yang sama, sudah tidak ada nafsu makan (dasar emang gak doyan daging kambing plus rasa lelah campur aduk dengan kekhawatiranku bagaimana besok aku balik k sby) kuputuskan untuk segera tidur saja. Kususul Mom yang sudah tertidur pulas, berhati2 jangan sampai terbangun, tengah malam ketika Mom bangun, beliau kaget kok aku muncul lagi, bukannya udah pamit balik ke Surabaya. Keesokan paginya ponakan2pun juga terkaget-kaget , lhah??? Kok??? Dan aku cuma tertawa nyengir….sebelum akhirnya aku mencari tiket balik ke Surabaya dan pulang hari itu juga.

Komentar

Postingan Populer